Kita kadang memikirkan tentang manajemen kelas yang efektif, guru yang tidak berpengalaman terkadang telah mengabaikan lingkungan fisik. Desain lingkungan fisik kelas adalah lebih dari sekedar penataan barang-barang di kelas.
➧Prinsip Penataan Kelas
Terdapat emapat prinsip dasar yabng dapat dipakai untuk menata kelas (Evertson, Emmer & Worsham,2003):
- Kurangi kepadatan kelas. Gangguan dapat terjadi di daerah yang sering dilewati.
- Pastikan bahwa anda dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitori murid secara cermat.
- Materi pengajaran dan pelengkapan murid harus mudah diakses. Akan meminimalkan waktu persiapan dan perapian dan mengurangi kelambatan dan gangguan aktivitas.
- Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas. Tentukan dimana murid akan berada saat presentasi kelas diadakan.
➧Gaya Penataan
Dalam memikirkan bagaimana cara anda mengorganisasikan ruang fisik kelas, Anda ahrus bertanya kepada diri sendiri tipe aktivitas pengajaran apa yang akan diterima murid.
➡Penataan Kelas Standar. Terdapat sejumlah gaya penataan kelas, yaitu auditorium, tatap muak, off-set, seminar dan klaster.
- Gaya auditorium. Gaya sususan kelas dimana semua murid duduk menghadap guru.
- Gaya tatap muka. Gaya susunan kelas dimana semua murid saling menghadap.
- Gaya off-set. Gaya susunan kelas dimana semua murid duduk di bangku tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain.
- Gaya seminar. Gaya susunan kelas dimana semua murid duduk di susunan berbentuk lingkaran atau persegi atau berbentuk U.
- Gaya klaster. Gaya susunan kelas dimana semua murid bekerja dalam kelompok kecil.
Susunan meja yang mengelompok akan mendorong interaksi sosial diantara murid. Sebaliknya susunan meja yang berbentuk lajur akan mengurangi interaksi sosial diantara murid yang mengarahkan perhatian murid kepada guru. Menata meja dalam lajur-lajur dapat bermanfaat bagi murid ketika mereka harus mengerjakan tugas secara sendiri-sendiri dan sedangkan meja yang dikelompokkan akan membantu proses belajar yang kooperatif. Dikelas dimana bangkungan ditata dalam lajur-lajur, guru juga lebih mungkin untuk berinteraksi dengan murid yang duduk di deret depan dan tengah (Adams & Biddle, 1970).
➡ Personalisasi Kelas
Menurut pakar manajemen kelas Carol Weinstein dan Andrew Mignano (1997), kelas sering kali mirip dengan kamar motel yang nyaman, tetapi impersonal, tidak mengungkapkan apa pun tentang orang yang menggunakan ruang tersebut. Anonimitas semacam itu biasanya terjadi dikelas sekolah menengah, diaman enam atau tujuh kelas mengkin menggunakan ruangan selama satu hari. Untuk mempersonalisasikan kelas, pasang foto murid, karya seni, tugas, diagram, tanggal lahir murid (untuk murid SD) dan ekspresi murid lain yang positif.
Tak satupun kelas yang dideskripsikan akan sama persis dengan kelas anda. Akan tetapi, prinsip dasar yang diapaparkan dapat membantu dalam menciptakan susunan kelas yang optimal untuk pembelajaran.
Berikut ini akan sedikit dijelaskan tentang mengelola aktivitas secara efektif
➧Mengelola Aktivitas Kelas Secara Efektif
Kounin menyimpulkan bahwa guru yang efektif berbeda dengan guru yang tidak efektif, bukan dalam cara mereka merespon perilaku menyimpan murid, tetapi berbeda dalam cara mereka mengelola aktivitas kelompok secara kompeten. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa perbedaan antara menajer kelompok kelas yang efektid dan tidak efektif. Manajer kelas yang ekfektif:
- Menunjukkan seberapa jauh mereka "mengikuti". Guru seperti ini akan selalu memonitori murid secara reguler.
- Atasi situasi tumpang tindih secara efektif. Kounin mengamati bahwa beberap guru tampaknya berpikir sempit, hanya menangani satu hal dalam satu waktu
- Menjaga kelancaran dan kontinuitas pelajaran. Manajer yang efektif akan menjaga aliran pelajaran tetap lancar, mempertahankan minat murid dsan tidakk menjaga murid agar tidak mudah terganggu.
- Libatkan murid dalam berbagai aktivitas yang menantang. Kounin juga mengemukakan bahwa manajer kelas yang efektif melibatkan murid dalam berbagai tantangan tetapi bukan pula aktivitas yang sulit. Murid sering bekerja secar independen ketimbang diawasi oleh guru.
Sekian dulu yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat ☺