Selasa, 11 April 2017

Tugas Observasi Psikologi Pendididikan

TUGAS OBSERVASI : Psikologi Pendidikan

OBSERVASI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
TOPIK : Pendidikan Anak Usia Prasekolah
JUDUL : Pendidikan Prasekolah di Perguruan Islam Nurul ‘Azizi
KELOMPOK 1 :
1.Karyani Marlis Halawa (161301004)
2.Sofyan Sahuri Harahap (161301013)
3.Nabilah Alwani (161301023)
4.Anjelica (161301034)
5.Daniella  Precylia (161301050)
6.Naufal Ilham Hrp (161301069)
7Novita Sari Marbun (161301070)


BAB I : PERENCANAAN
1.1. Pendahuluan
Tujuan utama pendidikan prasekolah adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar. Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa fungsi pendidikan pra sekolah, yang mana salah satu diantaranya adalah untuk menyiapkan anak didik memasuki pendidikan dasar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa selain bertujuan dan berfungsi untuk menstimulasi tumbuh kembang anak, pendidikan pra-sekolah sesungguhnya juga berperan penting untuk mengembangkan kesiapan anak didik dalam memasuki pendidikan sekolah dasar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengikuti pendidikan pra-sekolah memperlihatkan prestasi belajar yang lebih baik di sekolah dasar dibandingkan dengan murid-murid yang tidak mengikuti pendidikan pra-sekolah. Sehingga hal tersebut membuat para orang tuatua berlomba-lomba memasukkan anak-anaknya ke pendidikan prasekolah.
1.2. Landasan Teori
Maria Montessori mengemukakan pendapatnya bahwa:
a. Menghargai anak, artinya proses pengembangan yang dilaukan pada anak usia dini harus memperhatikan keunikan yang dimiliki setiap anak.
b. Absorbent mind (pemikiran yang cepat menyerap) artinya setiap informasi yang diterima anak melalui indranya akan mudah terserap, sehingga pendidik harus lebih cermat dalam berperilaku didepan anak.
c. Sensitive periods (masa kepekaan) yakni keterampilan anak akan berkembang optimal pada masa tertentu dan hanya akan terjadi sekali serta tak dapat diulang.

Menurut para ahli, anak usia ini merupakan anak diusia “golden age”, dimana masa ini tidak dapat diulang kembali. Masa ini dimulai dari usia 0-6 tahun. Adapun diantara masa ini terdapat masa “Anak Prasekolah”  yakni anak berumur 3-6 tahun (Biechler dan Snowman, 1993). Menurut Snowman, ciri anak prasekolah meliputi :


1. Ciri Fisik
Anak masa prasekolah cenderung akan aktif dalam setiap kegiatannya karena dalam benaknya tujuan utama bermain bersama teman sebayanya. Namun ada juga yang aktif dengan kegiatannya sendiri. Anak laki-laki lebih mampu melakukan kegiatan motorik kasar yakni melibatkan otot-otot tubuh yang besar seperti melompat, menendang, dan lainnya. Sedangkan anak perempuan akan lebih lihai dalam melakukan kegiatan motorik halus yakni bagian tubuh tertentu bergerak terbatas dan menghasilkan respon yang tepat. Koordinasi neuromusculer yang terlibat dalam keterampilan gerak halus biasanya berhubungan dengan koordinasi mata dan tangan. Contohnya mewarnai, menulis, menggambar, dan sebagainya. Perkembangan motorik akan terus berkembang sejalan dengan bertambahnya usia anak.
2. Ciri Kognitif
Anak masa prasekolah sangat senang membangun komunikasi dengan teman sebaya dan orang lain. Anak juga belajar mengasah kemampuannya yang ia lihat dari perilaku temannya.
3. Ciri Sosial
Anak usia dini akan senang berinteraksi dan berteman dengan banyak orang. Ia akan lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan orang disekitarnya. Meskipun tak jarang terjadinya pertengkaran dan perselisihan yang terjadi dengan temannya, namun hal itu hanya sementara dan akan kembali seperti semula.
4. Ciri Emosional
Anak cenderung mengekspresikan dirinya tanpa batas dan bebas selayaknya anak usia dini yang masih sangat polos dengan segala keluguan yang dimilikinya akan berperilaku dengan jujur

1.2.1 Pendidikan Prasekolah

Menurut UU RI No. 2 tahun 1989 mengenai Sistem Pendidikan Nasional Pasal 12 ayat 2 mengatakan bahwa pendidikan prasekolah adalah masa pendidikan yang terselenggara untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai asas pendidikan sedini mungkin dan seumur hidup. Dalam pendidikan prasekolah, anak akan identik dengan bermain. Bermain sendiri terbagi atas 3 yaitu :
a. Bermain bebas, yaitu anak dalam kegiatan bermainnya diberi kebebasan melakukan berbagai permainan dengan caranya sendiri
b. Bermain dengan bimbingan, yaitu kegiatan bermain anak dipilihkan oleh pendidiknya dengan tolok ukur dari pendidik itu sendiri
c. Bermain dengan pengarahan, yaitu kegiatan bermain anak telah disusun oleh pendidik dan anak wajib mengikuti arahan dari pendidik untuk menyelesaikan suatu tugas
1.3. Alat/Bahan
· Kamera
· Pulpen
· Buku

1.4. Analisis Data  

Data diperoleh melalui kegiatan observasi langsung di lembaga pendidikan prasekolah yang telah ditentukan. Data yang telah diperoleh akan diolah sesuai dengan teori pendidikan anak prasekolah.

1.5. Sampel Penelitian dan Tempat Pengambilan Data

Sampel : Siswa dan guru kelas TK-A Kelas Cempaka di Perguruan Islam Nurul ‘Azizi.
Tempat :  Jalan Suka Elok No. 10, Suka Maju, Medan Johor, Kota Medan.

BAB 2 : PELAKSANAAN
2.1 SISTEMATIS PELAKSANAAN PENELITIAN
06 Maret 2017:  Diskusi Pemilihan Topik
06 Maret 2017:  Diskusi Pemilihan Judul dan Teori
24 Maret 2017:  Observasi
26 Maret 2017:  Pengolahan Data
03 April 2017:  Diskusi Kelompok
09 April 2017:  Posting Blog
BAB 3 :  LAPORAN DAN EVALUASI DATA
3.1 LAPORAN
3.1.1 Jadwal Kegiatan (Jum’at, 24 Maret 2017)
· 08:00-08:45  : Berbaris, Bernyanyi bersama, Berinfaq, Senam pagi bersama dan Event Bussines  Day
· 09:00-09:45  :  Masuk kelas pertama diselingi dengan perkenalan dan Membuat kolase
· 09:45-10:05  :  Istirahat, Berdo’a bersama sebelum makan, cuci tangan dan makan bersama
· 10:05-10:10 :  Meletakkan tempat bekal kedalam tas dan Berdo’a bersama setelah makan
3.1.2 Sistematika Observasi
1. Kelompok observasi di di Sekolah Tk Nurul Azizi pukul 07:45
2. Pada pukul 08:00, anak anak murid berbaris, kemudian mereka bernyanyi dan kemudian mereka memberikan sedikit uang saku mereka untuk berinfaq.


3. Pukul 08:30, anak anak murid melakukan senam, dan senam itu merupakan variasi baru dari salah satu ustadzah dan dibimbing oleh 15 ustadzah lainnya hingga selesai. Setelah itu, pada pukul 08:45, diadakannya sebuah event yaitu bussines day, yaitu mengajarkan anak anak murid untuk jual beli. Pada saat itu kelas A yang berjualan dan kelas B yang menjadi pembeli, dan makanan tersebut untuk sarapan mereka.
         






KELAS CEMPAKA
Kami mendapat tugas untuk mengobervasi Kelas Cempaka. Kelas itu terdiri dari 16 murid dan terdapat 2 anak murid yang tidak hadir, satu diantaranya sakit dan satunya lagi sedang ada kegiatan khataman qur’an.

1. Pukul 09:00, anak anak murid masuk ke kelasnya masing masing. Setelah sampai dikelasnya masing masing, para usradzah mempersilahkan anak anak murid untuk makan makanan yang telah dibeli pada bussines day tadi.

2. Pada pukul 09.15 anak murid untuk Kelas Cempaka akan belajar tentang membuat majalah atau membuat kolase,. Kemudian ustadzah Nurul, ustadzah Devi dan ustadzah Rita mengajak kepada semua anak  murid untuk menawarkan makanannya kepada kami. Kemudian kami dipersilahkan oleh ustadzah untuk memperkenalkan diri dan semua murid di instruksikan untuk mendengar dan memperhatikan. Setelah itu, semua murid juga dipersilahkan untuk memperkenalkan diri mereka masing-masing satu per satu.
   


3. Pada pukul 09:20,  para ustadzah memberikan instruksi kepada murid untuk duduk yang rapi. Setelah duduk dengan rapi, Ustadzah Nurul membagikan satu per satu kepada murid sebuah kertas origami, kertas putih, pensil, penghapus dan lem. Tetapi sebelumnya Ustadzah Nurul memberikan intruksi cara pengerjaan untuk membuat kolase yaitu ada sebuah kertas kecil berbentuk apel, dan akan mewarnai apel itu dengan mengunakan kertas origami berwarna hijau yang telah dirobek robek.
    

4. Setelah diberikan perangkat kerjanya masing-masing, mereka semua di suruh atau di instruksikan untuk membuat tanggal dan nama. Kemudian ada salah satu murid  yang menanggapi yaitu Zizo, “kenapa harus buat nama dan tanggal?” dan ustadzahnya pun menjawab “supaya tidak tertukar”.

Adapun anak murid yang kami amati,
 Zizo. Menurut kami dia memiliki penalaran yang kuat, mampu mengingat dengan cepat dan mampu menjawab pertanyaan ustadzah dengan benar. Namun dalam proses pengerjaan kreativitas dia terkesan lambat dan berhati-hati.

Zeya. Menurut kami dia merupakan tipe anak yang pemalu dan kurang aktif. Namun, dalam pengerjaan kreativitas dia dapat menyelesaikan dengan baik dan rapi dan dia adalah satu satunya anak murid yang selesai dalam tugas tersebut.

Haura. Menurut kami dia merupakan tipe anak yang saat mengerjakan sesuatu terkesan cepat, namun kurang rapi dan bila dia menemukan masalah seperti susah membuka tutup lem maka dia akan membantingnya.

5. Pada pukul 09:25, Ustadzah Nurul memberikan instruksi lagi bagaimana cara membuat lipatan yang nantinya akan di robek. Tapi ada satu murid yaitu haura, dia merasa tidak bisa melakukan lipatan garis , yang sudah diinstruksi ustadzah sebelumnya dan dia juga mengeluh karena tidak bisa. Setelah mereka semua membuat lipatan kertas dan merobeknya lagi dengan bentuk yang kecil. Lalu mereka diajarkan lagi cara untuk merobek dan menempelnya di kertas yang sudah ada bentuk apel tersebut. Ustadzah pun juga memberi instruksi supaya mereka memakai lemnya tidak banyak.
  


6. Ada salah satu murid dikelas cempaka diberi pujian dari Ustadzah Nurul yaitu Nadia anak yang pemalu juga pendiam, ustadzah memuji karena hasil pengerjaan Nadia sangatlah rapi dan ustadzah menunjukkannya kepada semua anak murid sebagai contoh.

7. Pada pukul 09:45, waktu pengerjaan kolase sudah selesai, tetapi semua kolase yang belum siap akan tetap dikumpul juga di meja ustadzah. Ustadzah Rita juga memberi instruksi kepada anak murid, yaitu jika ada origami yang tersisa harap dikumpulkan kembali kepada ustadzah beserta lem, pensil dan penghapus. Kemudian lembar kertas kerja juga dikumpulkan di dalam loker.






8. Pada pukul 09:45, anak anak murid semua berdo’a sebelum makan. Setelah berdo’a, mereka mencuci tangan dengan cara membuat barisan panjang terlebih dahulu. Lalu mereka mengambil bekal mereka masing masing. Pada sela sela makanan, para ustadzah juga mengajarkan bagaimana cara berbagi sesama teman.
            

  

9. Pukul 10:05, anak anak murid selesai makan, dan Ustadzah Rita menginstruksikan untuk meletakkan kembali tempat bekal mereka kedalam tas. Setelah itu mereka berdo’a setelah makan dan merapikan kursi dan meja. Kemudian mereka semua bergegas untuk keluar kelas untuk melakukan khatam qur’an.
     


EVALUASI

Kegiatan prasekolah menurut dasar kurikulum Froebel :

Gift : objek yang dapat digunakan anak sesuai instruksi guru, sehingga anak dapat belajar tentang bentuk, ukuran, warna dan menghitung. Anak-anak di TK Azizi tidak menggunakan objek langsung, mereka menggunakan objek dari kertas, seperti guru memberikan mereka gambar api unggun untuk memperkenalkan api unggun.
Occupation : materi untuk mengembangkan berbagai keterampilan, seperti menjahit sesuai pola, membuat bentuk mengitu pola, menggunting, menggambar, menempel dan melipat kertas, dll. Anak-anak TK Azizi sudah menerpakan konsep ini, seperti memotong kertas origami.
Nyanyian : Anak-anak TK Azizi melakukan kegiatan bernyanyi sebelum masuk ke dalam kelas.

Kegiatan prasekolah dilihat dari pemenuhan perkembangan fisik, kognitif, dan sosioemosional.
Fisik : Anak-anak di TK Azizi senam, menyanyi, berenang terlebih dahulu sebelum masuk ke kelas.
Kognitif : Anak-anak di TK Azizi juga melakukan business day pada saat kunjungan kelompok kami, yaitu kegiatan berjualan yang membutuhkan kognitif, di kelas anak-anak juga mewarnai dan menempel origami ke falam bentuk gambar yang disediakan.
Sosioemosional : Anak-anak di TK Azizi melakukan kegiatan bermain dengan teman-temannya untuk melatih perkembangan sosioemosionalnya.

TESTIMONI :
Nabilah Alwani : Menurut saya, pada pengalaman saya mengobservasi anak pra sekolah atau TK tidak begitu sulit. Karena menurut saya bahwa anak anak prasekolah dapat membuat saya lebih semangat lagi dalam observasi ini. Mereka sangat begitu antusias dalam menyambut kami baik itu dari pihak sekolah, para ustadzah dan anak anak muridnya. Dalam pengerjaan observasi ini, sangatlah berjalan dengan baik dari awal observasi hingga akhir observasi.
Daniella Precylia : Menurut saya, kegiatan observasi ini sangat menyenangkan. Dimana kita bisa mengamati kegiatan anak usia dini, mulai dari belajar, keterampilan, bermain dan berinteraksi dengan teman sebayanya. Ada juga kegiatan jual-beli yang dilakukan saat kami datang berkunjung ke sekolah ini. Hal itu sungguh melatih anak agar mampu terjun dalam masyarakat dan itu merupakan cara awal agar tidak terjadi kesulitandalam bersosialisasi. Anak-anak di sekolah ini pun sangat antusias dengan kedatangan kami. Bahkan ada yang malah asyik melihat kami mengamati mereka hingga tidak konsen melihat gurunya mengajar. Pihak sekolah pun menyambut kami dengan baik dan sangat membantu berjalannya kegiatan observasi ini, sehingga kegiatan observasi ini dapat berjalan dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Novita Sari Marbun : Kegiatan observasi di TK Nurul Azizi merupakan saah satu kegiatan yang cukup menarik buat saya. Melalui observasi yang kami lakukan, saya bisa lebih mengenal bagaimana karakter murid-murid di sekolah TK. Saya juga bisa mengetahui bahwa anak-anak TK itu unik dan menyenangkan.
Anjelica : Observasi ini sangat menarik dan menambah pengalaman sehingga dapat melihat perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosional dari anak-anak secara langsung.
Naufal Ilham Hrp : Menurut saya, observasi ini adalah hal yang baru bagi saya. Dengan adanya observasi ini, semakin memacu diri saya dalam memahami tingkah laku anak-anak. Berkaitan dengan topic yang diterima oleh kelompok, saya merasa sangat bahagia karena mengobservasi anak-anak TK, karena bagi saya banyak sekali tingkah laku anak-anak yang dapat diamati dan ini merupakan hal yang menambah ilmu pengetahuan saya.
Karyani Marlis : Menurut saya,Ini adalah pertama kalinya saja terjun langsung ke sekola mengobservasi anak- anak TK dan cukup menyenangkan anak-anak untuk diajak berinteraksi.Dan ustadxah beserta anak didik menyambuk kami dengan baik.Maka,dengan adanya tugas proyek mini ini saya menjadi lebih mengerti mengenai teori yang telah dipelajari dan yang berhubungan langsung dengan tugas observasi ini.
Sofyan Sahuri : Menurut saya, observasi ini sangat menarik dan menambah pengetahuan saya mengenai anak-anak pada usia prasekolah.

POSTER




DAFTAR PUSTAKA

Sabtu, 08 April 2017

Testimoni Perkuliahan Psikologi Pendidikan

Nama: Nabilah Alwani
NIM: 161301023
Kelas: Psikologi Pendidikan A

Selama mata kuliah Psikologi Pendidikan yang dijalankan dalam setenganh semester ini, saya banyak mendapatkan ilmu yang lebih tentang Psikologi, termasuk Psikologi Pendidikan dimana banyak materi-materi yang sangat bagus untuk menambah ilmu dalam materi Psikologi. Para dosen pun dalam mengajar dan penyampaian sangatlah baik, mulai dari awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan. Dengan jam perkuliahan nya yang 2 sks dan ditambah lagi dengan waktunya yang cukup membuat kita sangatlah malas dan lapar, tapi para dosen yang mengajar tidaklah membiarkannya begitu saja, karen dosen punya cara mengajar mereka tersendiri untuk buat pada mahasiswanya semangat.
Pada setiap materi yang diajarkan pasti akan selalu diberi tugas yang tujuannya untuk menambah ilmu-ilmu baru. Setelah selesai, tugas tersebut akan di posting ke blog mahasiswanya masing masing dan batas pengumpulan juga diberi dimana bertujuan agar kami dapat disiplin waktu. Tugas tersebut selalu diberi untuk tugas kelompok, dimana tugas kelompok tersebut diajarkan untuk kita tetap selalu bekerja sama dan saling membantu. Pada mata kuliah ini, ternyata kami diberi tugas untuk mengobservasi sekolah dan itu adalah hal yang sangat menarik. Perkiraan saya, tugas observasi ini hanyalah untuk mahasiswa semester atas, ternyata perkiraan saya salah, tugas itu juga diberikan kepada kami mahasiswa semester dua. Saya sangat terkagum dengan mata kuliah ini. 
Pada tugas observasi, saya dan kelompok saya diberika tuga untuk mengamati atau mengobservasi Masa anak pra sekolah atau Tk. Saya sangat tertarik dan suka, karena anak yang akan kami observasi adalah anak-anak yang lucu dan menggemaskan. Tugas kami bukan hanya mengobservasi, tetapi juga harus membuat laporan dan pastinya akan di posting diblog juga. Saya sangat sangat berterima kasih dengan Mata kuliah ini beserta dosennya, karena dalam mata kuliah ini tidak hanya membuat saya lebih dekat lagi dengan teknologi tetapi juga membuat saya lebih dapat mengerti dengan apa itu Psikologi pendidikan.

Jumat, 07 April 2017

Psikologi Pendidikan: Motivasi, Pengajaran dan Pembelajaran (Resume 3)

Apakah Motivasi Itu????
Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh dengan energi, terarah dan bertahan lama.

Perspektif tentang Motivasi
Ada empat perspektif, yaitu:
  • Perspektif Behavioral. Perspektif behavioral menekankan pada imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif maupun negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. Insentif yang dipakai guru di kelas antara lain adalah nilai yang baik, yang memberikan indikasi tentang kualitas pekerjaan murid dan tandas bintang ataupun pujian jika mereka menyelesaikan tugasnya dengan baik.
  • Perspektif Humanistis. Perspektif humanistis menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadiannya, kebebasan untuk memilih nasib mereka sendiri. Pendekatan ini sangat erat berkaitan dengan pandangan Abraham Maslow, bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan terlebih dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Menurut hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut: Fisiologis (lapar, haus dan tidur), Keamanan (bertahan hidup), Cinta dan rasa memiliki (keamanan, kasih sayang dan perhatian dari orang lain, Harga diri (menghargai diri sendiri) dan Aktualisasi diri (realisasi potensi diri).

  • Perspektif Kognitif. Menurut perspektif ini, pemikiran murid akan memandu motivasi mereka. Belakangan ini muncul minat besar pada motivasi menurut perspektif kognitif, yang berfokus pada ide-ide seperti motivasi internal murid untuk mencapai sesuatu, atribusi mereka dan keyakinan mereka bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif. Perspektif juga menekankan pada arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan (Schunk&Ertmer, 2000;Zimmerman,Schunk,2001)
  • Perspektif Sosial. Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif utnuk berhubungan dengan orang lain secara aman yang membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orangtua dan keinginan untuk menjalin hubungan yang positif dengan guru.
Motivasi Untuk Meraih Sesuatu
  ➧Motivasi Ekstrinsik dan Motivasi Intrinsik
  • Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain. Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya murid mungkin belajar keras untuk mendapatkan nilai yang baik
  • Motivasi Intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri. Misalnya murid belajar untuk menghadapi ujian karena dia senang dengan pelajaran yang diujkan tersebut.
➧Proses Kognitif Lainnya
Ada empat proses:
  • Atribusi
  • Motivasi untuk menguasai keahlian
  • Self efficacy
  • Penentuan tujuan
  • Perencanaan
  • Monitoring diri
➧Kecemasan dan Prestasi
Kecemasan merupakan perasaan takut dan kegelisahan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan. Para priset telah menemukan bahwa banyak murid yang suksesa memiliki kecemasan yang terdapat pada level moderat(Bandura,1997). Ada beberapa murid yang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan konstan, sehingga dapat mengganggu kemampuan mereka dalam meraih prestasi. Beberapa anak memiliki kecemasan yang tinggi akibat orangtuanya membebankan standar prestasi yang tidak realistis pada diri anak mereka.
➧Ekspektasi Guru
Motivasi dan kinerja murid mungkin dipengaruhi oleh ekspektasi guru. Guru memang sering punya ekspektasi yang lebih positif untuk murid yang memilki kemampuan yang tinggi dibanding dengan anak murid yang memiliki kemampuan yang rendah. Ekspektasi guru mungkin dapat mempengaruhi sikap dan perilaku murid terhadap guru. 

Nama: Nabilah Alwani
Nim: 161301023