Rabu, 21 Juni 2017

Paedagogi dan Andragogi (Resume 1)

➤ANDRAGOGI
 Andragogi adalah bentuk pembelajaran orang dewasa dan telah digunakan secara luas dalam rancangan program pelatihan organisasi, khususnya untuk dominan keterampilan lunak (soft skill), seperti pengembangan manajemen. Seni mengajar orang dewasa berlaku di semua tempat, ketika peserta didik atau warga menunjukkan tanda-tanda  kedewasaan yang lebih baik. Maka dari itu aplikasi andragogi berlaku pada ruang-ruang kursus, pelatihan, pembekalan, bimbingan khusus, bimbingan profesional, pemberantasan buta aksara, keaksaraan fungsional dan lain sebagainya. Knowles (1984) memberikan contoh penerapan prinsip-prinsip andragogi dengan desain pelatihan seperti berikut:


  1. Ada kebutuhan untuk menjelaskan mengapa hal-hal tertentu yang diajarkan.
  2. Pengajaran harus berorientasi pada tugas yang bermakna bukan menghafal. Kegiatan belajar harus berada dalam konteks tugas umum yang akan dilakukan.
  3. Pengajaran harus mempertimbangkan berbagai latar belakang yang berbeda dari peserta didik, bahan belajar dan kegiatannya harus memungkinkan berbagai tingkat atau jenis pengalaman sebelumnya.
  4. Orang dewasa cenderung mandiri, maka pengajaran harus memungkinkan pembelajar menemukan hal-hal untuk diri mereka sendiri, serta memberikan bimbingan dan bantuan ketika ada kesalahan yang diperbuat.
Berikut ini adalah asumsi-asumsi menurut Knowles bagi pembelajaran orang dewasa:
  1. Kebutuhan untuk tahu, yaitu peserta didik atau pelajar dewasa perlu mengetahui mengapa mereka harus mempelajari sesuatu sebelum melakukan untuk mempelajarinya.
  2. Konsep diri, yaitu pelajar dewasa harus bertanggung jawab atas keputusan mereka sendiri dan harus diperlakukan sebagai diri pribadi yang mampu menentukan arah dirinya.
  3. Peran pengalaman belajar, yaitu pelajar dewas memiliki berbagai pengalaman hidup yang imerupakan sumber terkaya bagi dirinya untuk belajar. Tetapi, pengalaman tersebut diilhami dengan bias dan prasangka.
  4. Kesiapan untuk belajar, yaitu peserta didik atau pelajar dewasa siap untuk belajar hal-hal yang perlu mereka ketahui agar dapat mengatasi dengan secara efektif situasi kehidupannya.
  5. Orientasi belajar, yaitu peserta didik atau pelajar dewasa termotivasi untuk belajar apabila mereka merasa bahwa materi yang dipelajari tersebut akan membantu mereka menjalankan tugas-tugas yang dihadapinya sesuai dengan situasi kehidupan mereka.

➤PAEDAGOGI
 Paedagogi adalah suatu ilmu dan seni dalam mengajar anak-anak. Dan dalam perkembangan selanjutnya istilah paedagogi berubah menjadi ilmu dan seni mengajar.

Berikut ini adalah perbedan antara andragogi dan paedagogi


ANDRAGOGI
PAEDAGOGI
  1. Pembelajar disebut “Peserta Didik” atau “Warga Belajar”
  2. Gaya belajar independen
  3. Tujuan fleksibel
  4. Menggunakan metode pelatihan aktif
  5. Pembelajar mempengaruhi waktu dan  kecepatan
  6. Keterlibatan atau kontribusi peserta sangat penting
  7. Diasumsikan bahwa peserta didik memiliki pengalaman untuk berkontribusi
  8. Belajar terpusat pada masalah kehidupan nyata
  9. Peserta dianggap sebagai sumberdaya utama untuk ide-ide dan contoh

  1. Pembelajar disebut “Siswa” atau “Anak Didik”
  2. Gaya belajar dependen
  3. Tujuan ditentukan sebelumnya
  4. Metode pelatihan pasif, seperti metode kuliah atau ceramah
  5. Guru mengontrol waktu dan kecepatan
  6. Peserta berkontribusi sedikit pengalaman
  7. Diasumsikan bahwa siswa tidak berpengalaman atau kurang informasi
  8. Belajar terpusat pada isi atau pengetahuan teoritis
  9. Guru sebagai sumber utama yang memberikan ide-ide dan contoh



  Malcon S. Knowles menyajikan secara lebuh rinci asumsi dan proses paedagogi untuk dibedakan dengan andragogi, sebagi berikut:


Asumsi Paedagogi
Asumsi Andragogi
            Konsep Diri
Ketergantungan
Peningkatan arah-diri atau kemandirian
         Pengalaman
Beharga kecil
Pelajar merupakan sumber daya yang kaya untuk belajar
         Kesiapan
Tugas perkembangan; tekanan soaial
Tugas perkembangan; peran social
         Perspektif waktu
Aplikasi ditunda
Kecepatan aplikasi
         Orientasi untuk           belajar
Berpusat pada substansi mata pelajaran
Berpusat pada masalah
         Iklim belajar
Berorientasi otoritas, resmi dan kompetitif
Mutualitas/ pemberian pertolongan, rasa hormat, kolaborasi dan informal
         Perencanaan
Oleh guru
Reksa (mutual) diagnosis diri
         Perumusan tujuan
Oleh guru
Reksa negoisasi
         Desain
Logika materi pelajaran, unit konten
Diurutkan dalam hal kesiapan unit masalah
         Kegiatan
Teknik pelayanan
Teknik pengalaman (penyelidikan)
         Evaluasi
Oleh guru
Reksa diagnosis kebutuhan dan reksa program pengukuran



Sekian dulu yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat ☺

0 komentar:

Posting Komentar