Learning atau belajar merupakan proses perubahan perilaku
yang relatif permanen yang disebabkan oleh pengalaman. Tidak semua yang kita
tahu diperoleh melalui belajar. Kita mewarisi beberapa kemampuan yang ada sejak
lahir seperti menelan makanan, berteriak atau berkedip saat silau.
Terdapat tiga macam pendekatan dalam belajar yaitu:
1.
Classical Conditioning
adalah tipe pembelajaran dimana suatu organisme belajar mengaitkan atau
mengasosiasikan suatu stimuli. Dalam pengondisian klasik, stimulus netral diasosiasikan
dengan stimulus tidak terkondisi yang akan menghasilkan respon terkondisi.
Contoh
:
a.
Awalnya ketika saya mendengar bunyi "tok-tok" di depan rumah, saya
tidak merespon. Kemudian setelah berulang-ulang, suara "tok-tok"
ternyata selalu ditandai dengan kedatangan tukang miesop,
maka setiap mendengar suara "tok-tok" saya sudah berpikir bahwa itu
tukang miesop.
b.
Seorang anak ingin bangun pukul 4 pagi karena ingin belajar, sehingga ia pun
memasang alarm dan berhasil bangun pada pukul 4 pagi. Hal tersebut
terus-menerus ia lakukan hingga suatu hari ia lupa memasang alarm, tapi ia
dapat bangun pagi.
c.
Saya mempunyai pohon mangga di depan rumah, suatu hari saya mendengar suara
benda jatuh dan saya pun keluar dan ternyata mangga tersebut jatuh, kemudian beberapa
hari lagi juga terdengar bunyi benda jatuh, saya pun keluar rumah karena
mengira itu buah mangga, tapi ternyata ranting pohon.
d.
Orangtua saya seetiap malam sering mengingatkan saya untuk membuat susu agar
tubuh saya sehat dan bergizi. Lama-kelamaan tanpa diingatkan pun saya sudah
terbiasa untuk membuat dan minum susu sebelum tidur.
e.
Pada saat masih kecil, saya sering bermain bola dengan abang-abang. Suatu hari,
abang tersebut menendang dengan kuat sehingga bola tersebut mengenai kepala
saya. Sejak saat itu, setiap abang-abang akan menendang bola dengan keras, saya
akanmenunduk dan menjauh.
f.
Di depan rumah saya sering lewat penjual eskrim dan ia selalu membunyikan
lagu-lagu khasnya setiap lewat. Pada suatu hari saya mendengar lagu khas
tersebut dan mengira itu tukang eskrim, tapi ternyata itu tukang air mineral.
2. Operant Conditioning yaitu sebentuk pembelajaran dimana di mana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulang.
Contoh:
a.
Ada seorang anak yang selalu mendapat nilai merah ketika ujian, orangtuanya
berjanji akan memberikan sepeda jika anak tersebut berhasil mendapat nilai
diatas 80. Anak tersebut pun termotivasi dan belajar dengan giat sehingga
memperoleh nilai 80.
b.
Mama saya membuat suatu kesepakatan, yaitu apabila saya berhasil lolos ke PTN,
maka mama saya akan memberikan handphone baru untuk saya. Saya pun giat
mengikuti try out dan belajar sehingga saya dapat lolos ke PTN.
c.
Ayah saya membuat suatu kesepakatan, yaitu apabila IP saya berada diatas 3.50
maka ia akan memberikan saya handphone baru. Saya pun belajar dengan giat dan
memperoleh IP diatas 3.50.
d.
Ketika saya masih SD, keluarga saya berjanji akan memberikan saya baju lebaran
jika saya berpuasa penuh. Saya pun berpuasa penuh pada bulan Ramadhan dan saya
mendapat baju lebaran serta THR.
e.
Pada suatu hari orang tua saya melihat kantung mata saya yang sangat hitam
karena saya tidur larut malam dan keasyikan main gadget, sehingga orang tua
saya pun menyita gadget saya.
f.
Ketika kecil, saya sangat sulit untuk berpuasa pada bulan Ramadhan. Namun,
kakek saya ingin saya berpuasa seperti anak-anak yang lain sehingga ia berjanji
akan memberikan uang lima ribu rupiah jika saya mampu berpuasa satu hari penuh.
Saya pun mencoba untuk berpuasa, menahan lapar dan haus sehingga saat bulan
puasa berakhir, kakek saya memberikan saya uang yang telah ia janjikan.
g.
Adek saya suka sekali bermain PlayStation hingga lupa waktu dan tidak
mengerjakan tugas sekolahnya sehingga ia pun dihukum di sekolah dan ibu saya
menyita PlayStation miliknya,
3. Pendekatan Kognitif yaitu bahwa faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran.
Contoh:
a.
Dulu saya bermain suling dengan otodidak, saya hanya mencoba mencari suara yang
cocok dengan nada-nada. Suatu hari, ketika saya mengikuti pelajaran kesenian,
saya diajarkan cara bermain suling. Sejak saat itu saya berlatih bermain suling
yang benar.
b.
Seorang anak kesulitan dalam pelajaran Matematika, tetapi ia terus berlatih
dengan soal-soal matematika sehingga ia pun dapat mengerjakan soal Matematika
yang diberikan.
c.
Seorang dosen menugaskan setiap mahasiswa untuk menemukan jawaban analisis dari
topik yang telah mereka pelajari sehingga setiap mahasiswa pun berusaha
berpikir untuk menemukan jawaban tersebut.
d.
Ketika SMP saya mencoba untuk membuat blog dengan bantuan internet dan saat
kuliah pada mata kuliah Aplikom, saya diajarkan cara untuk memperindah blog,
saya pun aktif membuat blog sampai sekarang.
e.
Ada seorang anak yang suka coret-coret dengan crayon, suatu hari ia melihat
gambar kartun yang lucu sekali dan ia pun mencoba menggambarnya. Sejak saat itu
ia pun rajin melatih menggambar dan menggunakan imajinasinya sendiri.
Disusun
oleh Kelompok 1:
1.
Karyani Marlis Halawa (16-004)
2.
Sofyan Sahuri Hrp (16-013)
3.
Nabilah Alwani (16-023)
4.
Anjelica (16-034)
5.
Daniella (16-050)
6.
Naufal Ilham Hrp (16-069)
7.
Novita Sari Marbun (16-070)
0 komentar:
Posting Komentar