➤Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh dengan energi, terarah dan bertahan lama.
➤Perspektif tentang Motivasi
Ada empat perspektif, yaitu:
- Perspektif Behavioral. Perspektif behavioral menekankan pada imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif maupun negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. Insentif yang dipakai guru di kelas antara lain adalah nilai yang baik, yang memberikan indikasi tentang kualitas pekerjaan murid dan tandas bintang ataupun pujian jika mereka menyelesaikan tugasnya dengan baik.
- Perspektif Humanistis. Perspektif humanistis menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadiannya, kebebasan untuk memilih nasib mereka sendiri. Pendekatan ini sangat erat berkaitan dengan pandangan Abraham Maslow, bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan terlebih dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Menurut hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut: Fisiologis (lapar, haus dan tidur), Keamanan (bertahan hidup), Cinta dan rasa memiliki (keamanan, kasih sayang dan perhatian dari orang lain, Harga diri (menghargai diri sendiri) dan Aktualisasi diri (realisasi potensi diri).
- Perspektif Kognitif. Menurut perspektif ini, pemikiran murid akan memandu motivasi mereka. Belakangan ini muncul minat besar pada motivasi menurut perspektif kognitif, yang berfokus pada ide-ide seperti motivasi internal murid untuk mencapai sesuatu, atribusi mereka dan keyakinan mereka bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif. Perspektif juga menekankan pada arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan (Schunk&Ertmer, 2000;Zimmerman,Schunk,2001)
- Perspektif Sosial. Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif utnuk berhubungan dengan orang lain secara aman yang membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orangtua dan keinginan untuk menjalin hubungan yang positif dengan guru.
➤Motivasi Untuk Meraih Sesuatu
➧Motivasi Ekstrinsik dan Motivasi Intrinsik
- Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain. Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya murid mungkin belajar keras untuk mendapatkan nilai yang baik
- Motivasi Intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri. Misalnya murid belajar untuk menghadapi ujian karena dia senang dengan pelajaran yang diujkan tersebut.
➧Proses Kognitif Lainnya
Ada empat proses:
- Atribusi
- Motivasi untuk menguasai keahlian
- Self efficacy
- Penentuan tujuan
- Perencanaan
- Monitoring diri
➧Kecemasan dan Prestasi
Kecemasan merupakan perasaan takut dan kegelisahan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan. Para priset telah menemukan bahwa banyak murid yang suksesa memiliki kecemasan yang terdapat pada level moderat(Bandura,1997). Ada beberapa murid yang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan konstan, sehingga dapat mengganggu kemampuan mereka dalam meraih prestasi. Beberapa anak memiliki kecemasan yang tinggi akibat orangtuanya membebankan standar prestasi yang tidak realistis pada diri anak mereka.
➧Ekspektasi Guru
Motivasi dan kinerja murid mungkin dipengaruhi oleh ekspektasi guru. Guru memang sering punya ekspektasi yang lebih positif untuk murid yang memilki kemampuan yang tinggi dibanding dengan anak murid yang memiliki kemampuan yang rendah. Ekspektasi guru mungkin dapat mempengaruhi sikap dan perilaku murid terhadap guru.
Nama: Nabilah Alwani
Nim: 161301023
0 komentar:
Posting Komentar